Sariagri - Cacing merupakan parasit yang paling ditakuti oleh peternak ayam, khususnya petelur. Ketika hal ini terjadi, peternak tentu harus siap mengalami kerugian yang cukup besar.
Pasalnya, jenis cacing di ayam ini dapat menular dengan cepat dan dapat memperpendek umur hidup dari unggas yang sedang dibudidayakan oleh peternak.
Ada dua jenis parasit cacing yang sering dijumpai pada bangkai ayam, yaitu Nematoda atau cacing gilig dari jenis Nemathelminthes dan Cestoda atau cacing pipih dari jenis Platyhelminthes.
Jika sudah ditemukan hal tersebut, peternak perlu melakukan identifikasi spesies yang terpat dan pengetahuan tentang siklus hidup kedua cacing tersebut. Sehingga nantinya akan lebih mudah untuk dikendalikan.
Untuk mengetahui lebih jelas tentang cacing di ayam yang bisa jadi parasite, berikut penjelasannya yang dilansir dari berbagai sumber:
Nematoda
Nematoda atau cacing gilig atau cacing gelang merupakan kelompok cacing yang berada dalam filum Nematoda (terkadang juga disebut Nemathelminthes). Filum ini memiliki anggota beragam yang menghuni rentang lingkungan yang sangat luas. Menurut taksonomi, mereka dikelompokkan dalam superfilum Ecdysozoa bersama dengan artropoda dan hewan-hewan lain yang melakukan ekdisis.
Berbeda dengan filum Cnidaria dan Platyhelminthes (cacing pipih), nematoda memiliki sistem pencernaan tubular dengan bukaan di kedua ujungnya. Pada siklus hidup langsung, Nematoda tidak membutuhkan inang perantara untuk menginfestasi ayam atau unggas lainnya sedang pada siklus hidup tidak langsung, Nematoda membutuhkan inang perantara untuk kelangsungan hidupnya.
Cestoda
Cestoda (atau Cestoidea) adalah kelas cacing dalam filum Platyhelminthes (cacing pipih). Sebagian besar Cestoda ditempatkan dalam subkelas Eucestoda yang biasa disebut cacing pita. Tubuh mereka disusun dari rangkaian unit serupa yang disebut proglotid, sebuah kemasan berisi telur yang secara berkala dilepaskan ke lingkungan untuk menginfeksi organisme lain. Subkelas lainnya, yaitu Cestodaria, sebagian besar merupakan parasit pada ikan.
Semua anggota Cestoda bertindak sebagai parasit dan daur hidup mereka bervariasi, tetapi biasanya cacing dewasa tinggal di saluran pencernaan vertebrata (sebagai inang definitif), dan cacing muda terkadang hidup dalam tubuh spesies hewan lain, baik vertebrata maupun invertebrata (sebagai inang perantara).
Ascaridia
Jenis cacing di ayam lainnya adalah Ascaridia. Cacing ini menyebabkan peradangan dibagian usus yang disebut hemorrhagic. Larva cacing ini berukuran sekitar 7mm dan dapat ditemukan diselaput lendir usus. Parasit ini juga dapat ditemukan dibagian albumen dari telur ayam yang terinfeksi.
Infeksi Ascaridia dapat disebabkan oleh Ascaridia galli, Ascaridia dissmilis, Ascaridia numidae, Ascaridia columbae, Ascaridia compar, dan Ascaridia bonase. Selain berparasit pada ayam, Ascaridia galli juga ditemukan pada itik, kalkun, burung dara, dan angsa.
Video terkait:
http://dlvr.it/SFTBVv
http://dlvr.it/SFTBVv