SariAgri - Perubahan iklim (climate change) merupakan hal yang tidak dapat dihindari akibat pemanasan global. Peristiwa ini akan berdampak luas terhadap berbagai aspek kehidupan termasuk sektor pertanian.Pertanian pada subsektor tanaman pangan paling rentan terhadap perubahan iklim. Pasalnya, tanaman pangan umumnya merupakan tanaman semusim yang sensitif terhadap cekaman terutama kelebihan dan kekurangan air.
Dikutip dari Jurnal Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian dampak perubahan iklim yang begitu besar merupakan tantangan bagi sektor pertanian. Peran aktif berbagai pihak diperlukan untuk mengantisipasi dampak perubahan iklim melalui upaya mitigasi dan adaptasi. Teknologi Mitigasi
Penggunaan Varietas Padi Rendah EmisiVarietas padi yang dominan ditanam petani adalah IR64. Namun, saat ini petani mulai mengganti IR64 dengan varietas yang serupa, yaitu Ciherang. Selain lebih tahan terhadap hama dan penyakit, varietas Ciherang juga lebih rendah emisi gas metana.
Dengan demikian, penanaman varietas Ciherang yang makin luas akan mengurangi emisi Gas Rumah Kaca (GRK) dari lahan sawah.Penggunaan Pupuk ZA sebagai Sumber pupuk NSumber pupuk N seperti ZA dapat menurunkan emisi gas metana 6 persen dibandingkan urea bila disebar di permukaan tanah.
Selain itu, pupuk ini juga dapat menurunkan emisi metana 62 pesen bila dibenamkan ke tanah.Teknologi Irigasi BerselangSelain menghemat air, teknologi irigasi berselang (intermittent) dapat mengurangi emisi gas metana dari lahan sawah.
Teknologi AdaptasiPenyesuaian Waktu dan Pola TanamPenyesuaian waktu dan pola tanam merupakan upaya yang sangat strategis guna mengurangi atau menghindari dampak perubahan iklim akibat pergeseran musim dan perubahan pola curah hujan.Penggunaan Varietas Unggul Tahan KeringDalam dan mengantisipasi iklim kering,
Kementerian Pertanian telah melepas beberapa varietas/galur tanaman yang toleran terhadap iklim kering, yaitu padi sawah varietas Dodokan dan Silugonggo.Teknologi Panen HujanTeknologi ini merupakan salah satu alternatif teknologi pengelolaan air dengan prinsip menampung kelebihan air pada musim hujan dan memanfaatkannya pada musim kemarau untuk mengairi tanaman.Teknologi IrigasiPenerapan teknik irigasi tersebut bertujuan untuk memenuhi kebutuhan air tanaman pada kondisi ketersediaan air yang sangat terbatas dan meningkatkan nilai daya guna air.
Video terkait: