Bagaimana Menyirami Tanaman di Luar Angkasa


SariAgri -
Memastikan bahwa tanaman menerima nutrisi yang mereka butuhkan melalui irigasi yang tepat merupakan tantangan lama bagi para petani di Bumi. Ini juga menjadi tantangan bagi peneliti di luar angkasa.

NASA selangkah lebih dekat untuk menentukan cara paling efektif untuk memberikan air yang memadai bagi tanaman untuk tumbuh di luar angkasa setelah menyelesaikan proyek Pengelolaan Air Tanaman (PWM) NASA Glenn.

Proyek ini adalah bagian dari penelitian NASA yang sedang berlangsung untuk mempelajari cara memberi makan awak astronot selama misi jangka panjang ke Bulan dan Mars, saat mereka menghabiskan berminggu-minggu, berbulan-bulan, dan bahkan bertahun-tahun di luar angkasa.

"Di masa lalu, NASA telah menunjukkan bahwa pertumbuhan tanaman di luar angkasa dapat dilakukan sebagai sumber makanan," kata Tyler Hatch, ilmuwan dalam Proyek PWM. “Dari perspektif berkebun, itu memungkinkan.”

Dalam proyek sebelumnya, para peneliti menemukan bahwa menyediakan hidrasi dan aerasi yang memadai ke zona akar tanaman dalam gravitasi nol merupakan suatu masalah. Akar tumbuh berbeda di luar angkasa dibandingkan di Bumi karena perbedaan gravitasi.

Tim Hatch bekerja dengan ahli biologi tanaman di Pusat Antariksa Kennedy NASA untuk menentukan kebutuhan tanaman dan masalah yang muncul saat mencoba menumbuhkan vegetasi di Stasiun Luar Angkasa Internasional.

Peneliti berkonsentrasi pada pengiriman air sepanjang siklus hidup tanaman dengan melihat cara utama air mencapai zona akar tanaman. Yang pertama difokuskan pada cara tradisional dengan penggunaan tanah. Metode kedua menggunakan hidroponik.

Menggunakan tanaman hidup memiliki tantangan tersendiri. Sebagian besar untuk tujuan umur simpan.

Peneliti menggunakan kain kempa, busa, dan spons untuk membuat tanaman simulasi yang mencerminkan sistem akar dan laju penguapan tanaman hidup, di antara karakteristik fisik lainnya.

Dengan cara ini, tim tidak harus mencocokkan biologi yang bekerja dengan tumbuhan asli.

Pengumpulan data berpusat pada aspek visual percobaan, dan seberapa cepat tanaman menyerap tusuk buah. Kamera menangkap video dari proses PWM di stasiun luar angkasa, yang kemudian diteruskan ke peneliti Glenn.

Proyek PWM menyelesaikan operasi stasiun luar angkasa pertama pada akhir Februari dan menyelesaikan iterasi terakhirnya pada awal April. Tim mengumpulkan data berharga dan berharap dapat menjalankan lebih banyak tes di masa mendatang.

"Sangat bermanfaat untuk bekerja pada eksperimen yang pergi ke luar angkasa dan dapat memengaruhi persediaan makanan untuk astronot masa depan," kata Hatch. “Menjalankan eksperimen dan mendapatkan data dalam satu atau dua tahun adalah peluang yang luar biasa.”

Video terkait:



Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama