Kini Produk UKM Makanan dan Minuman Kian Mudah Eskpor, Begini Caranya

Sariagri - Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)/Indonesia Eximbank menggandeng Export Center Surabaya, Kementerian Perdagangan untuk membuka akses pasar sektor usaha makanan minuman (mamin) buatan Indonesia di Singapura dan Malaysia. Perluasan akses pasar tersebut berupa business matching melalui Business Indonesia Singapore Association (BISA), di mana merupakan distributor produk makanan minuman Indonesia ke Singapura, serta pembeli dari Malaysia. “Melalui business matching ini diharapkan para pelaku usaha mendapatkan peluang akses pasar baru. Selain itu, kegiatan ini menjembatani pemenuhan kebutuhan akan informasi yang harus diketahui oleh para pelaku usaha Indonesia secara langsung dari potential buyers, jenis produk, standar kualitas produk, persyaratan lainnya yang diinginkan pasar di Singapura dan Malaysia, serta pengalaman lainnya yang dialami,” ujar Kepala Divisi Jasa Konsultasi LPEI, R.Gerald Setiawan Grisanto. Gerald mengungkapkan bahwa LPEI memiliki serangkaian program  terintegrasi untuk membantu mengatasi kendala dan hambatan yang dihadapi oleh para pelaku ukm berorientasi ekspor, baik dari aspek finansial maupun non-finansial atau dikenal dengan Program Jasa Konsultasi. “Kami memberikan pelatihan melalui Program CPNE bagi pelaku UKM berorientasi ekspor atau yang belum melakukan ekspor secara mandiri, mencari peluang pasar di era digital melalui Program Marketing Handholding, dan pendampingan kepada kelompok/klaster yang berpotensi untuk melakukan aktivitas produksi komoditas unggulan secara berkelanjutan dengan tujuan peningkatan kapasitas masyarakat daerah serta pengembangan komoditas unggulan desa melalui Program Desa Devisa. Moto kami adalah #LokalyangMendunia,” ungkapnya. Lebih lanjut Gerald   menjelaskan bahwa para mitra binaan LPEI yang dinilai siap, dapat diberikan pembiayaan dengan tetap memperhatikan aspek-aspek pembiayaan yang cermat dan seksama. Dia mencontohkan ada mitra binaan CPNE asal Jawa Tengah bergerak di sektor komoditas briket arang batok mendapatkan fasilitas pembiayaan PKE UKM di era pandemi ini. Adanya fasilitas tersebut, kata dia, membantu kegiatan operasionalnya bahkan masih dapat melakukan ekspor ke kawasan Asia Timur Tengah. Sebagai Special Mission Vehicle (SMV) Kementerian Keuangan RI, LPEI/ Indonesia Eximbank menjalin kerja sama dan bersinergi dengan kementerian maupun lembaga terkait untuk memberikan solusi terbaik bagi para pelaku UKM berorientasi ekspor secara finansial maupun non-finansial guna membantu meningkatkan daya saing produk maupun jasa di pasar global. Untuk diketahui, business matching yang diselenggarakan melalui daring melibatkan 21 pelaku usaha di sektor mamin dari berbagai provinsi yang juga merupakan mitra binaan Coaching Program for New Exporters (program CPNE) dari tahun 2016 hingga 2021. Hingga November 2021 terdapat 2.706 pelaku UKM yang berasal di 15 kota telah mengikuti pelatihan baik secara hybrid maupun daring dan 75 pelaku usaha yang telah berhasil melakukan ekspor perdana melalui Program CPNE. Video Terkait:
http://dlvr.it/SFc6fQ

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama